Sunday, July 12, 2009

Selangkangan yang Terpotong

Sebutlah ada seorang pemuda yang sedang saya taksir.
Dia adalah Alan (bukan nama sebenarnya).
Alan adalah seorang pemuda yang tampan, berwibawa, pekerja keras, dan tidak banyak bicara.
Di sisi lain, ia adalah pemuda bertubuh seksi --> aw aw

Saya naksir dia belum lama ini.
Menurut kebiasaan teman2 saya, apabila sedang naksir seseorang, stalk lah facebooknya.
Sayang seribu sayang beliau tidak memiliki account di situs pertemanan tersebut.
Karena itu, datanglah saya kepada seorang teman yang disebut2 ahlinya stalking stalkingan.
Sebut saja namanya Mawar.
Ternyata Mawar tidak hanya ahli di bidang stalking dunia maya, namun juga ahli didunia nyata.
Masalahnya si Alan yang saya idam2kan ini tidak terdaftar di situs manapun.
Mawar bilang, apabila ingin memiliki foto manusia tersebut, harus memotonya secara langsung.

Kebetulan sekali bahwa Mawar adalah seorang fotografer amatir yang bawa kamera SLR kemana2.
Mawar sempat bercerita bahwa ia pernah mengabadikan foto Alan.
Wah, saya sangat senang, karena ini foto bukan sembarang foto.
Namun ini adalah foto Alan dengan celana pendek dari bawah.
Mawar juga mengutarakan bahwa selangkangannya hampir2 keliatan.
(ngebayanginnya aja gemeteran gw)
Sayang sekali bahwa foto yang ada di laptop Mawar itu tertinggal di kosannya di Bandung.
Maka Mawar menjanjikan foto tersebut setibanya ia di Bandung.

Kuliah sedang libur, dan kamipun menikmati libur panjang di Jakarta.
Saya pun sejenak melupakan janji Mawar tentang foto tersebut.
Ketika tiba saatnya kembali ke Bandung, saya pulang bersama Ayah dan Ibu saya.

Naik mobil, saya yang menyetir.
Ayah duduk di samping saya dan Ibu di belakang.
Kebiasaan keluarga saya, jika sedang menyetir, haram hukumnya menyentuh HP.
Apalagi nyetir sambil SMSan. Handphone saya titipkan ke Ayah saya.

Di tol Cipularang, saya mengemudi dengan kecepatan 80-120 Km/jam.
HP saya berbunyi, tanda SMS masuk.

Tiit tiiit... Tiiit tiiiit...
1 messege recieved.
Saya pikir, "Oh yaudalah. Paling provoke buzz."

Tiit tiiit... Tiiit tiiiit...
2 messeges recieved.
"Sms dr siapa ya? Ah paling nanyain udah sampe mana"

Tiit tiiit... Tiiit tiiiit...
3 messege recieved.
"Ah gk mungkin SMS nya penting, ntar aja dibukanya pas udah nyampe"

Namun ternyata HP saya terus berbunyi dengan brutalnya.
Kata Ayah saya sudah 10 SMS masuk.

Saya :"dari siapa, Pi?"
Papi :"gatau nomer siapa. Blakangnya 5244"
Saya :"oh dari si Mawar itumah. Buka ajah"
Papi : (hening)
Saya : Mawar bilang apa, Pi? (kecepatan 120 Km/jam)
Papi : Alan siapa sih?
Saya : Oh, temen. Kenapa emang? (140 Km/jam)
Papi : Kasian deh dia
Saya : Hah, kenapa dia? (150 Km/jam)
Papi : SELANGKANGANNYA KEPOTONG.
Saya : APHHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA????!!
(160 Km/jam dengan tangan yang nggak stabil)

Sebenarnya, sangat2 tidak normal situasi ini.
Seorang Ayah dan Putrinya yang lagi ngebut di jalan Tol ngomongin selangkangan cowok.
Saya tambah panik setelah mengetahui bahwa 9 SMS lain yang sampai ke HP saya adalah SMS dari operator, begini bunyinya.

Nomer ini telah mencoba menghubungi anda pada tanggak sekian, jam sekian. Blablabla..
Dan itu artinya Mawar telah berkali2 mencoba menghubungi saya berkali2 sejak pagi.
Imajinasi SAya menclok kemana2.
Saya membayangkan bahwa teman2 yang lain sedang ngumpul di UGD Boromeus nungguin si Alan yang selangkangannya kepotong.

Sesampainya di Bandung, saya langsung nelpon Mawar dan meluruskan semua masalah.
Ternyata, Mawar lagi ngomongin foto yang dia janjiin.
Foto Alan yang dai bawah.
Selangkangannya kepotong alias gk keliatan.

Pesan moral:
1. jangan nitipin HP ke Bokap kalo lg nyetir luar kota sekalipun
2. buat Mawar, jangan suka ambigu kalo SMS
3. hari gini bikin facebook dong ah
4. jangan ngomongin selangkangan orang

Misterinya:
Siapakah Alan? Siapakah Mawar?
Biarkanlah jadi misteri untuk selamanya.. Hahaha



No comments:

Post a Comment